STUDI POTENSI PENGEMBANGAN WISATA TEPI AIR DI SURABAYA SEBAGAI OBYEK ECO-TOURISM


Siti Azizah
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Abstract

Kota Surabaya sebagai salah satu kota besar di Indonesia memiliki tempat-tempat dalam kota sebagai tempat wisata. Sebagai sebuah kota pesisir, beberapa tempat wisata tersebut berada di tepi air (water front). Dengan semakin berkembangnya tempat-tempat wisata modern yang menawarkan fasilitas-fasilitas modern yang serba elektronik membuat keberadaan tempat wisata tersebut perlahan mulai ditinggalkan. Tulisan ini ingin melihat kemungkinan potensi yang bisa dikembangkan dari wisata tepi air di Surabaya dan kemungkinan bila wisata tersebut dikembangkan sebagai eco-tourism yang mengandalkan posisinya pada tepi air. Upaya pengembangan ini juga sebagai upaya untuk pelestarian kawasan tepi air di Surabaya. Metode deskriptif yang digunakan membahas masing-masing tempat wisata dengan meninjau prinsip wisata berkelanjutan yaitu partisipasi masyarakat dan konservasi. Lokasi penelitian diawali dari utara Surabaya mengarah ke selatan kota yaitu Pantai Kenjeran, Jembatan Suramadu, Jembatan Merah, Taman Prestasi, Taman Kayoon, dan wisata Mangrove. Masing-masing obyek diidentifikasi berkaitan dengan konservasi lingkungan tepi air dan pemberdayaan masyarakat sekitar. Beberapa rekomendasi diberikan untuk keberlanjutan tempat wisata yang ada serta upaya konservasi lingkungan tepi air (water front) dan pemberdayaan masyarakat. Beragamnya fungsi tempat-tempat wisata tersebut yaitu berupa pantai, Jembatan, taman dan area konservasi dan lokasinya yang berdekatan satu sama lain merupakan potensi yang bisa dikembangkan sebagai satu rute perjalanan wisata tepi air di Surabaya dan bisa menjadi salah satu destinasi wisata di Indonesia.

Full Text

PDF

Presented

ECO-LOGIC CITY 2015, Jurusan Arsitektur, FT Universitas Tarumanegara, Jakarta, 18-19 September 2015

References

[1] Anshori, Yusak, & Gde Satya Dewa, (2008), Sparkling Surabaya Pariwisata dengan huruf L, Bayumedia Publishing, Malang
[2] Damanik, Janianton & Weber, Helmut F, (2006), Perencaaan Ekowisata, Penerbit Andi, Yogyakarta
[3] Frick, Heinz, & Suskiyatno, Bambang, (2007), Dasar-dasar Arsitektur Ekologis, Penerbit Kanisius Yogyakarta
[4] Heher, S, (2003), Ecotourism Investment and development Models: Donors, NGOs and Private Entrepreneurs, Johnson Graduate School of Management, School of Hotel Administration Cornell University, Cornell
[5] Mc. Harg, Ian L diterjemahkan oleh Gunadi, Sugeng, (2005), Merancang Bersama Alam, Airlangga University Press, Surabaya
[6] Sastrawati, Isfa, (2003), Prinsip Perancangan Kawasan Tepi Air (Kasus Kawasan Tanjung Bunga Makasar), Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota vol 14 No 3/ Desember 2003, halaman 95-117
[7] Tangkuman, Dwi J, & Tondobala, Linda, (2011), Arsitektur Tepi Air, jurnal Media Matrasain Vol 8 No 2 Agustus 2011.
[8] The International Ecotourism Society, (2000), Ecotourism Statistical Fact Sheet
[9] UNEP, (2000), About Ecotourism, http://.unepic.o