Interpretasi Zona Alterasi dan Mineralisasi Berdasarkan Data Geolistrik Resistivitas dan Induksi Polarisasi di Daerah Mekar Jaya, Sukabumi, Jawa-Barat


Sapto Heru Yuwanto
Jurusan Teknik Geologi – Fakulas Teknologi Mineral dan Kelautan
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
e-mail: [email protected]
ABSTRAK
Daerah Mekar Jaya sebagian besar batuannya telah mengalami alterasi terutama pada batuan intrusi diorit dan intrusi andesit serta batuan piroklastik. Alterasi yang banyak dijumpai adalah alterasi propilitik (kloritisasi), alterasi argilik (argilisasi) dan beberapa alterasi silisik (silisifi kasi). Mineralisasi banyak terdapat pada batuan yang telah mengalami alterasi dan pada urat-urat kuarsa. Survei geolistrik yang berkaitan dengan eksplorasi mineral logam adalah gabungan dari dua metode, metode resistivitas dan metode induksi polarisasi (IP) dengan tujuan untuk mengetahui indikasi (dugaan) zona alterasi dan mineralisasi yang ada di bawah permukaan. Berdasarkan data anomali nilai resistivitas, daerah penelitian sebagian besar tersusun oleh batuan yang telah mengalami alterasi, alterasi argilik dicirikan dengan nilai resistivitas < 80 Ohm.m, alterasi propilitik dicirikan dengan nilai
resistivitas 80–300 Ohm.m, alterasi silisifi kasi dicirikan dengan nilai resistivitas > 400 ohm.m dan tubuh intrusi (batuan kristalin) dicirikan dengan nilai resistivitas > 1000 Ohm.m. Berdasarkan data anomali chargeabilitas, zona mineralisasi daerah telitian dibagi dalam tiga zona, zona mineralisasi lemah dicirikan dengan nilai chargeabilitas 50–100 m.sec, zona mineralisasi sedang dicirikan dengan nilai chargeabilitas 100–200 m.sec dan zona mineralisasi kuat dicirikan dengan nilai chargeabilitas > 300 m.sec. Pola penyebaran alterasi – mineralisasi daerah penelitian secara horizontal relatif berarah Barat Laut – Tenggara, sesuai dengan arah kemenerusan singkapan urat-urat kuarsa di permukaan.
Kata kunci: Alterasi, mineralisasi, resistivitas dan induksi polarisasi

Full Text

Peer Review