APLIKASI FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING (FMCDM) DALAM PEMODELAN PENENTUAN LOKASI PENGEMBANGAN PANGKALAN ANGKATAN LAUT


Okol Sri Suharyo1*, Djauhar Manfaat2 , Haryo Armono2
Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut Indonesia, STTAL, Surabaya, Indonesia1*
Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

ABSTRAK

Indonesia sebagai suatu Negara Kepulauan yang memiliki wilayah laut yang lebih luas dari pada daratan
harus dapat mengendalikan dan mengamankan seluruh wilayah lautan yang dimilikinya sesuai dengan
ketetapan United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS). Upaya pengendalian dan
pengamanan laut dilakukan melalui kegiatan operasi keamanan laut yang digelar oleh Kapal KRI dan
Pangkalan Angkatan Laut sebagai base pendukungnya. Namun demikian ditinjau dari kemampuan,
khususnya kemampuan Pangkalan Angkatan Laut masih sangat kurang, sehingga perlu dilakukan
pengembangan Pangkalan Angkatan Laut yang telah ada.
Pangkalan Angkatan Laut yang berada di wilayah kerja suatu negara mempunyai peranan yang sangat penting
sebagai tempat pengembangan kekuatan laut ke daerah operasi atau “Deployment forces position” dan juga
sebagai “Home Base” yang memiliki kriteria fungsi 5 (five) R, yaitu : Rest, Refresh, Refuel, Repair and
Replenishment. Dalam gelar operasi kehadiran di laut sehari-hari Pangkalan Angkatan Laut juga memiliki
peranan penting berkenaan dengan penerapan efisiensi dan efektifitas operasi menggunakan taktik Pangkalan
sebagai titik markas pengamanan wilayah.
Penelitian ini bertujuan untuk memilih lokasi beberapa Pangkalan Angkatan Laut yang telah ada dengan
berbagai macam karakteristik wilayah yang berbeda-beda untuk dikembangkan atau dinaikkan status
klasifikasinya menjadi Pangkalan Angkatan Laut yang ideal dalam mendukung tugas-tugas TNI AL, ditinjau
dari aspek politik, aspek teknis dan aspek ekonomi. Model yang digunakan adalah aplikasi metode dan teori
Fuzzy MCDM. Langkah pertama proses ini diawali dengan metode Set Covering yang menyeleksi 33
Pangkalan TNI AL menjadi 4 pangkalan alternatif yang siap dikembangkan. Langkah selanjutnya dengan
mengaplikasikan metode Fuzzy MCDM untuk membuat Model Pemilihan Pengembangan Pangkalan TNI
AL, dengan menilai performansi masing-masing 4 pangkalan TNI AL tersebut. Hasil Pemodelan
mendapatkan ranking Naval Base (NB) sebagai berikut (1). NB4 Sorong bobot 0.259, (2). NB3 Tarakan
bobot 0.252, (3). NB2 Maumere bobot 0.248, (4). NB1 Ternate bobot 0.241.

Kata Kunci : Pangkalan TNI AL, Fuzzy MCDM.

Full Text