PENGARUH AKTIVITAS DAN PRIVASI PENGHUNI TERHADAP DESAIN PARTISI DI RUMAH SUSUN (STUDI KASUS : RUSUN PENJARINGANSARI 2 SURABAYA)


Suci Ramadhani
Jurusan Desain Produk, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

ABSTRAK

Rumah susun di perkotaan di Indonesia mulai meningkat pesat sehubungan dengan semakin
bertambahnya jumlah penduduk di perkotaan. Salah satunya di Kota Surabaya, dimana terdapat 12 rumah susun
yang mulai dibangun sejak tahun 1989. Desain rumah susun yang disediakan oleh pemerintah merupakan desain
unit dengan jumlah dua sampai tiga orang. Hal ini tentu bertolak belakang dengan kondisi di Indonesia, penghuni
rumah susun berjumlah empat sampai enam orang dalam satu keluarga. 10 dari 12 rumah susun yang ada di
Surabaya merupakan rumah susun dengan unit yang di desain tanpa partisi. Keadaan ini menyebabkan aktivitas
yang dilakukan tidak seleluasa dibandingkan dengan unit rumah susun yang memiliki partisi yang digunakan
untuk melakukan kegiatan yang lebih membutuhkan privasi. Terutama jika unit rusun tidak hanya berfungsi
sebagai hunian, tetapi juga sebagai tempat usaha. Rumah susun Penjaringansari-2 memiliki luasan 21m2 per unit,
dengan jumlah penghuni 3 sampai 6 orang per unit, sehingga aktivitas yang paling sering dilakukan berupa tidur,
makan, menerima tamu, bersantai, mengurus anak terdapat di ruang utama dari unit rumah susun. Dengan
banyaknya pengguna dan aktivitas yang dilakukan maka desain partisi yang bersifat fleksibel dengan sistem geser
merupakan alternative desain partisi bagi ruangan dengan aktivitas tinggi dan jumlah penghuni yang banyak.

Kata kunci : Aktifitas, desain partisi, rumah susun

Full Text

Peer Review